Kereta Tanpa Rel Hadir di IKN untuk Uji Coba | Total IT

Kereta Tanpa Rel Hadir di IKN untuk Uji Coba

By NV | 19 Agustus 2024

Pemerintah sedang melakukan uji coba terhadap moda transportasi unik Autonomous Rapid Transit (ART) atau yang biasa disebut dengan kereta tanpa rel. Uji coba dilakukan mulai bulan Agustus 2024 hingga Desember 2024 di Ibukota Kota Nusantara. Selain itu, moda transportasi ini mulai dioperasikan untuk membantu mobilisasi peserta upacara bendera pada 17 Agustus silam.

Kementerian PUPR sedang membangun halte utama sebanyak 8 halte untuk menunjang operasional kereta tanpa rel tersebut. Halte yang tersedia meliputi rute sumbu kebangsaan sisi barat, depan istana presiden, sumbu kebangsaan timur hingga kembali ke sumbu kebangsaan sisi barat dengan total jarak 4,9 KM.

Kereta tanpa rel tersebut memiliki panjang body sepanjang 32 meter, menggunakan tenaga listrik dan tidak memiliki kabel listrik aliran atas, rel konvensional, dan masinis. Kereta ini bekerja dengan dipandu oleh garis putus-putus di jalan yang dilengkapi dengan sensor, mengikuti rel virtual yang beradaptasi dengan lingkungan sekitar kereta.

Salah satu yang menarik adalah investasi yang dikeluarkan tergolong rendah jika dibandingkan dengan MRT, LRT, yang mana hanya membutuhkan dana sekitar $4,7 juta atau setara 73,77 miliar rupiah per unit yang terdiri dari tiga gerbong.


Namun kehadiran kereta tanpa rel ini menimbulkan banyak komentar negatif. Banyak orang yang beranggapan atau menilai moda transportasi dari china ini mirip dengan bus gandeng. Namun ternyata kereta ini memiliki berbagai perbedaan dengan bus gandeng. Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan ART jauh berbeda dari bus gandeng


Perbedaannya antara lain :

  1. Memiliki panjang lebih dari 30 M

Meski memiliki bentuk yang mirip, PP nomor 5 tahun 2012 tentang Kendaraan disebutkan ukuran bus gandeng maksimal 18 meter, sementara kereta tanpa rel di IKN panjangnya sampai 30 meter.

  1. Memiliki dua “wajah”

Bus hanya memiliki 1 wajah dan hanya bisa jalan 1 arah, akan tetapi kereta ini dapat berjalan maju-mundur karena memiliki wajah di depan dan belakang

  1. hanya dapat dioperasikan pada jalur lintasan rel virtual berupa marka jalan dan magnet sensor dan dilengkapi dengan sensor dan radar pada seluruh sudutnya yang memungkinkan pengoperasian tanpa masinis atau driverless seperti LRT Jabodebek



References:

Latest Projects