By NV | 11 Desember 2022
Metaverse baru-baru ini menjadi perbincangan bagaimana tidak, Mark Zuckerberg pendiri Facebook mengganti nama Facebook menjadi Meta yang menghabiskan dana 10 miliar dolar AS atau setara dengan 140 triliun rupiah untuk Metaverse.
Metaverse
digadang-gadang akan menjadi versi internet berikutnya. Dimana kita tidak hanya
dapat melihat dan berinteraksi namun juga dapat bergerak bahkan merasakan. Hal
ini layaknya sebuah kehidupan manusia pada umumnya, bedanya hal ini tidak
nyata.
Apa itu Metaverse?
Metaverse adalah konsep dunia digital tiga dimensi dimana kita dapat berinteraksi, berkolaborasi dan berkomunikasi secara virtual tanpa harus berada diruang yang sama. Konsepnya sama dengan Zoom atau Google meet namun di dalam Metaverse kita dapat benar-benar melihat lawan bicara kita seperti layaknya kita bertemu dalam satu ruangan.
Metaverse
mencakup penggunanya dengan Oculus VR
atau Kacamata Augmented Reality. Sebenarnya
konsep Metaverse ini telah ada sejak lama dalam kehidupan manusia namun bedanya
kita hanya bisa memainkannya dalam genggaman. Konsep ini mengacu pada game
bergenre MMORPG (Massively Multiplayer Online Role Playing Game) yang
merupakan game bermain peran yang dimainkan oleh banyak pemain secara massal
untuk bermain bersama dalam dunia maya yang terus berkembang pada saat yang
sama melalui sambungan Internet dan LAN. Misalnya, Sandbox, Roblox, Minecraft,
Fortnite dan masih banyak lagi
Cara Kerja Metaverse
Di tahun 2019, Facebook menjalankan terobosan pertamanya dalam menciptakan dunia digital atau virtual reality dengan meluncurkan Facebook Horizon, lingkungan khusus yang dapat dimasuki dengan memasan headset Oculus. Kemudian di bulan agustus Facebook meluncurkan Horizon Workrooms yang merupakan sebuah fitur yang dimana dapat digunakan dengan memakan headset VR untuk mengadakan suatu rapat di ruang virtual yang nantinya mereka semua akan muncul sebagai kartun versi tiga dimensi. Namun prospek kedepannya adalah Metaverse yang akan menjadi ruang yang akan lebih berkembang.
Dalam
sebuah wawancara dengan The Verge, Zuckerberg mengatakan bahwa Metaverse bukan
hanya virtual reality, melainkan juga
akan dapat diakses di berbagai platform komputasi. Platform komputasi tersebut
diantaranya virtual dan augmented reality, perangkat seluler,
dan konsol game.
Sumber;
Kompas.com