By GS | 04 Januari 2021
Beragam upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk
menekan angka persebaran pandemi Covid-19, salah satunya adalah teknologi
informasi berbasis aplikasi digital di gadget. Pandemi Covid-19 memang membuat
beragam kebiasaan sehari-hari berubah yang menjadi faktor yang mempercepat
transformasi digital.
Mengutip dari Antara, setidaknya ada lima aplikasi gadget
yang digagas pemerintah dalam upaya penanganan virus Corona. Mulai dari
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) yang berkolaborasi dengan
beberapa pihak, Kantor Staf Presiden (KSP), Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berupaya menghadirkan
platform digital untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
PeduliLindungi
Aplikasi ini merupakan aksi cepat Kominfo dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 di awal masa pandemi, Maret 2020. Akhir Juni aplikasi ini sudah beroperasi memanfaatkan kolaborasi dengan Kementerian BUMN. Aplikasi PeduliLindungi memanfaatkan fitur tracking untuk melihat log perjalanan orang yang terinfeksi COVID-19 selama 14 hari ke belakang. Kemudian apllikasi ini akan mengirimkan peringatan ke nomor-nomor ponsel yang berada di sekitar pasien positif Covid-19. Seiring berjalanya waktu, Kominfo mengandeng Gojek untuk memperluas akses PeduliLindungi. Selain itu, kolaborasi dengan Good Doctor Technology dan GrabHealth dalam penyedian layanan telemedis dalam aplikasi ini.
10 Rumah Aman
Selain PeduliLindungi, Kominfo juga merilis aplikasi 10 Rumah Aman lewat kolaborasi dengan KSP. Aplikasi berbasis komunitas ini dimaksudkan untuk memantau persebaran virus corona di lingkungan rumah. 10 Rumah Aman adalah bagian dari program Dasawisma yang diadakan PKK, dengan pendekatan komunitas lingkungan. Satu orang menjadi koordinator dari rumah-rumah di sekitarnya. Aplikasi tersebut menyediakan berbagai fitur yang berkaitan dengan langkah pencegahan dan penanganan COVID-19 yang bisa dilakukan di tingkat masyarakat, misalnya, pencatatan suhu tubuh secara berkala oleh komunitas.
Bersatu Lawan Covid-19
Aplikasi yang satu ini adalah sistem integrasi data nasional yang merupakan hasil kolaborasi Kominfo dengan BNPB dan Kemenkes, yang diluncurkan April 2020. Ada dua fungsi utama dari integrasi data di Bersatu Lawan Covid-19; yakni untuk pengambil kebijakan dan masyarakat. Bagi pengambil kebijakan, sistem ini memberikan data antara lain berupa data kependudukan, kesehatan dan logistik dari 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi. Bagi masyarakat, data itu dapat diakses di covid19.go.id agar data tersebut dapat dilihat oleh publik.
M-Health
Kemenkes pada September 2020 merilis aplikasi Satu
Data Kesehatan untuk mengintegrasikan berbagai data informasi yang akurat.
Pemerintah menyiapkan portal satu data kesehatan berbasis keluarga agar
ekosistem kesehatan masyarakat menguat dan puluhan juta keluarga telah
terdaftar di sana. Dalam laporan tahunan 2020 dari kabinet Joko Widodo - Ma'ruf
Amin, disebutkan sudah ada 48,3 juta keluarga yang terdaftar di portal satu
data kesehatan. Masyarakat dapat memantau kesehatan dari telepon pintar
menggunakan M-Health.
Aplikasi
Telemedicine
Pembatasan interaksi sosial membuat layanan
telemedicine menjadi alternatif yang dimanfaatkan masyarkat. Oleh sebab itu,
beragam aplikasi berbasis kesehatan pun menawarkan layanan seperti ini lewat
platform masing-masing maupun lewat kolaborasi. Aplikasi Alodokter memberikan
layanan kesehatan berupa pendampingan dokter secara daring untuk setiap pasien
Covid-19. Pasien bisa berkonsultasi dengan dengan dokter umum, dokter
spesialis, hingga psikolog melalui aplikasi pesan dan mendapatkan bimbingan
medis secara daring untuk mendukung proses pemulihan. Selain itu, ada juga
layanan konsultasi kesehatan jarak jauh dari Halodoc lewat kolaborasi bersama
Kominfo yang ditanamkan dalam PeduliLindungi. Layanan telemedicine menjadi opsi
yang kian diminati masyarakat karena praktis dan menghilangkan kekhawatiran
terpapar virus saat beraktivitas di luar rumah.
Sumber
: katadata