Mengenal Gig Economy: Definisi, Ciri-ciri, dan Dampaknya | Total IT

Mengenal Gig Economy: Definisi, Ciri-ciri, dan Dampaknya

By NV | 12 Februari 2025

Bisnis pekerjaan semakin menjadi perhatian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. "Gig economy" adalah istilah yang mengacu pada sebuah sistem kerja di mana karyawan terlibat dalam pekerjaan sementara atau berbasis proyek, seringkali melalui platform digital. Di Indonesia, gig economy berkembang pesat, terutama di bidang pengiriman barang, transportasi online, dan berbagai bentuk pekerjaan kreatif digital. Artikel ini akan membahas ekonomi bisnis Indonesia, peluang dan tantangan yang dihadapi oleh karyawan dan pemerintah.

Beberapa waktu terakhir, terutama karena banyaknya aplikasi digital dan layanan berbasis internet, istilah "Gig Economy" (ekonomi gig) menjadi lebih umum. Apa arti ekonomi bisnis? Sederhananya, di pasar tenaga kerja ini, kontrak lepas atau pekerjaan jangka pendek lebih banyak diminati daripada pekerjaan tetap. Para pekerja gig istilah bagi mereka yang bekerja di industri ini memilih untuk menjadi freelancer atau kontraktor independen daripada terikat dengan satu perusahaan dalam jangka waktu yang lama.

Ekonomi gig menawarkan fleksibilitas yang belum tentu dimiliki oleh pekerjaan konvensional. Pekerja memiliki kebebasan untuk memilih kapan dan di mana mereka akan bekerja. Namun, di balik kebebasan ini, ada tantangan lain yang harus diperhatikan, seperti kurangnya perlindungan sosial dan kepastian pendapatan.

Ciri-ciri Ekonomi GIG di Indonesia

  • Fleksibilitas Waktu dan Lokasi

Fleksibilitas adalah daya tarik utama ekonomi gig. Baik itu sebagai pengemudi ojek online, pengantar makanan, atau freelancer yang bekerja dari rumah, pekerja dapat memilih kapan dan di mana mereka bekerja.

  • Penggunaan Platform Digital

Aplikasi dan platform online seperti Gojek, Grab, dan berbagai platform freelance memungkinkan pekerja di Indonesia untuk mengakses pekerjaan secara langsung dan mudah.

  • Pendapatan Tidak Tetap

Dalam ekonomi gig, pendapatan tidak tetap pekerja bergantung pada jumlah pekerjaan yang mereka lakukan. Sebagai contoh, pengendara ojek online akan dibayar berdasarkan jarak dan waktu tempuh, sedangkan pekerja lepas yang bekerja di platform digital akan dibayar berdasarkan proyek yang mereka selesaikan.

Jenis-jenis Pekerjaan GIG Economy

Ekonomi Gig telah berkembang pesat di seluruh dunia dan dapat diterapkan pada berbagai sektor pekerjaan.

Beberapa jenis pekerjaan yang paling banyak dicari dalam gig economy adalah:

  • Penulis: content writer, copywriter, technical writer.

  • IT: network analyst, security engineer.

  • Administratif: virtual assistant, data entry.

  • Akuntansi: akuntan, accounting assistant.

  • Designer: graphic designer, illustrator.

  • Software development: UI/UX, DevOPS engineer.

  • Pendidikan: tutor, guru, dosen.

  • Project management: project manager, office manager.

  • Marketing: digital marketer, performance, content creator.

Dampak Positif GIG Economy

Baik pekerja maupun perusahaan dipengaruhi oleh fenomena ekonomi kerja. Dari perspektif karyawan, ekonomi kerja sama memungkinkan Anda melakukan banyak proyek sekaligus. Banyak orang memilih untuk melakukan banyak pekerjaan untuk mencapai standar gaya hidup yang mereka inginkan, menurut Investopedia.

Namun, jika seseorang menjadi karyawan tetap di perusahaan, kondisi tersebut tidak mungkin terjadi. Selain itu, orang, terutama generasi milenial, cenderung melakukan pergantian jabatan berkali-kali, dengan berbagai alasan, mulai dari keinginan untuk meningkatkan karir mereka, meningkatkan keterampilan mereka, hingga merasa bosan dengan tempat kerja mereka saat ini.

Karena fakta bahwa ia dapat mendukung alasan-alasan tersebut, ekonomi kerja ini dianggap memberikan manfaat bagi sebagian orang. Sebaliknya, ekonomi pekerjaan memiliki perputaran kerja yang cepat, yang memungkinkan perusahaan untuk memilih karyawan terbaik. Perusahaan juga tidak perlu mempekerjakan banyak karyawan tetap.

Dampak Negatif GIG Economy

Selain dampak positif, ada berbagai dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari fenomena gig economy.

Dari perspektif pekerja tetap, salah satu efek buruk ekonomi pekerjaan adalah sulit untuk mencapai jenjang karier yang baik. Perusahaan lebih suka mempekerjakan karyawan yang bekerja lepas. Oleh karena itu, semakin sulit bagi pekerja tetap untuk maju.

Salah satu dampak negatifnya adalah fleksibilitas; sebenarnya, fleksibilitas adalah hal yang baik. Namun, banyak orang tidak bisa menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.

Eksploitasi adalah Selain itu, masalah lain yang ditimbulkan oleh ekonomi gig adalah eksploitasi. Banyak orang khawatir bahwa fenomena ini akan terus berkembang seiring dengan meluasnya.

Menurut Wired, salah satu konsekuensi dari ekonomi pekerjaan adalah kurangnya perlindungan pekerja dan bayaran yang kurang layak. Pekerja tidak menerima berbagai tunjangan, seperti cuti, dan uang sakit. Karena mereka hanya dianggap sebagai pekerja kontrak, perusahaan tidak memberikan perhatian khusus kepada mereka.

Tantangan Gig Economy di Indonesia

  1. Ketidakpastian Pendapatan Salah satu tantangan terbesar dalam gig economy adalah ketidakpastian pendapatan. Pekerja gig economy tidak memiliki gaji tetap dan pendapatan mereka bergantung pada banyak faktor, seperti jumlah pekerjaan yang diambil atau tingkat permintaan pasar. Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi bagi pekerja gig, terutama dalam masa-masa sulit seperti pandemi.

  2. Kekurangan Perlindungan Sosial Pekerja dalam gig economy di Indonesia umumnya tidak mendapatkan manfaat perlindungan sosial seperti pekerja tetap, misalnya asuransi kesehatan, pensiun, atau jaminan hari tua. Hal ini membuat pekerja gig lebih rentan terhadap risiko kesehatan, kecelakaan kerja, atau ketidakmampuan bekerja dalam jangka panjang.

  3. Regulasi yang Belum Memadai Pemerintah Indonesia belum sepenuhnya mengatur sektor gig economy secara rinci, terutama terkait hak-hak pekerja dan kewajiban perusahaan platform. Misalnya, pengaturan terkait upah minimum, jaminan sosial, dan status pekerja yang tidak jelas sebagai pekerja lepas atau karyawan penuh. Hal ini menciptakan ketidakpastian bagi pekerja dan perusahaan.

  4. Pengaruh terhadap Pekerjaan Tradisional Seiring berkembangnya gig economy, beberapa pekerjaan tradisional mulai tergantikan oleh pekerjaan berbasis proyek. Hal ini dapat berdampak pada pekerja yang sebelumnya bergantung pada pekerjaan tetap dengan jaminan sosial yang lebih baik.

References:

  1. Kenali Definisi Gig Economy dan Dampaknya ke Dunia Kerja - Glints Blog

  2. Ekonomi Gig dan Perubahan Dunia Kerja - Detik.com

  3. Apa itu Gig Economy? Pengertian, Jenis, Aktor, dan Dampaknya - ruangmenyala.com

Latest Projects