By NV | 15 Juni 2023
Framework akn mempermudah dan mempercepat kegiatan pemrograman karena memiliki banyak library.
Framework merupakan sebuah kerangka kerja yang digunakan oleh para developer untuk mengembangkan aplikasi berbasis website maupun desktop. Kerangka kerja ini akan membantu pengembangan aplikasi menjadi lebih terstruk tur dan rapi, serta dapat memudahkan kinerja developer.
Framework ini mencakup library atau perpustakaan kode, model perangkat lunak, antarmuka pemrograman aplikasi (API), dan berbagai elemen lain yang dapat menyederhanakan proses pemrograman. Kerangka kerja ini dapat digunakan untuk membuat situs web berbasis aplikasi atau perangkat lunak.
Framework itu sendiri terdiri dari beberapa susunan fungsi dan variabel yang dapat dimodifikasi oleh developer dan programmer. Secara umum, framework menggunakan shared resources, seperti library, file gambar, dan dokumen referensi dan menggabungkannya menjadi satu paket.
Framework memiliki fungsi utama untuk memudahkan web developer dalam membuat sebuah website. Selain itu, framework juga memiliki fungsi lain. Di antaranya:
Dengan menggunakan framework menjamin keamanan kode dan aplikasi. Setiap celah keamanan yang ada pada framework tersebut akan langsung ditinjau dan diperbaiki. Selain itu, framework open-source yang populer cenderung sering menerima pembaruan dari komunitas. Hal ini tentu saja mengurangi celah keamanan dan bug yang ada. Dengan menggunakan framework, aplikasi juga dapat dilindungi dari serangan siber seperti injeksi SQL Injection, cross-site request forgery, hingga data tempering. Platform kerangka kerja lengkap dengan fitur dan mekanisme keamanan bawaan untuk melindungi situs web atau aplikasi apa pun dari ancaman keamanan.
Salah satu fitur terbaik dari framework ini adalah library, yang menyediakan ratusan, bahkan ribuan, fungsi. Developer dapat menambahkannya ke proyek tanpa harus menulis kode dari awal.
Dengan menggunakan framework menjamin keamanan kode dan aplikasi. Setiap celah keamanan yang ada pada framework tersebut akan langsung ditinjau dan diperbaiki. Selain itu, framework open-source yang populer cenderung sering menerima pembaruan dari komunitas. Hal ini tentu saja mengurangi celah keamanan dan bug yang ada. Dengan menggunakan framework, aplikasi juga dapat dilindungi dari serangan siber seperti injeksi SQL Injection, cross-site request forgery, hingga data tempering. Platform kerangka kerja lengkap dengan fitur dan mekanisme keamanan bawaan untuk melindungi situs web atau aplikasi apa pun dari ancaman keamanan.
Salah satu fitur terbaik dari framework ini adalah library, yang menyediakan ratusan, bahkan ribuan, fungsi. Developer dapat menambahkannya ke proyek tanpa harus menulis kode dari awal.
Tentunya hal ini membuat pekerjaan programmer dan developer menjadi lebih cepat dan efisien. Selain itu, framework juga membantu mencegah kode duplikat dan berulang.
Proses pengkodean yang lebih cepat menghemat waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi. Ini pasti akan mengurangi biaya proyek.
Framework memfasilitasi proses pemrograman dan memungkinkan programmer untuk bekerja sama dalam sebuah proyek. Ketika banyak programmer menggunakan framework yang sama, mereka dapat berkolaborasi dalam proyek tertentu tanpa kesulitan memahami apa yang sedang dikerjakan rekan satu tim mereka.
Hal ini akan meminimalkan risiko penyalahgunaan, yang dapat menyebabkan kesalahan dalam aplikasi akhir.
Memudahkan proses debug dan pemeliharaan aplikasi
Dengan menggunakan framework, menambah atau menghapus fitur tertentu dari website yang sedang dibangun akan lebih mudah. Pemeliharaan memungkinkan mengubah versi situs web dengan lebih mudah dan aman, serta menambahkan beberapa fitur.
Saat situs diperbaiki, pemberitahuan atau pesan akan dikirim ke pengguna bahwa situs tersebut masih dalam pembangunan. Selain itu, dokumen juga lebih terstruktur. Mereka sangat khawatir jika tidak menggunakan bantuan framework dalam proses dokumentasi. Setiap dokumen aplikasi yang dibuat dapat diidentifikasi dengan cepat dan mudah di dalam framework.
Framework ini dapat memudahkan perbaikan dan pemeliharaan website. Perbaikan bug, maintenance menambah fitur, dan meningkatkan keamanan website akan lebih mudah karena kebanyakan framework sudah menggunakan pola arsitektur yang berbeda.
Setelah mengenal apa itu framework beserta fungsinya, selanjutnya kita akan mengenal beberapa contoh framework yang digunakan dalam pengembangan website. Berikut ini merupakan beberapa jenis framework meliputi:
Content Management Framework (CMF) adalah framework yang memfasilitasi pemrograman aplikasi Content Management System (CMS), seperti WordPress, PrestaShop, Wix, Joomla dan sebagainya. Banyak CMF yang tersedia bergantung pada platform yang digunakan pengembang untuk membuat aplikasi CMS yang sesuai.
Web Framework adalah kerangka kerja pemrograman yang dapat membantu pengembang membuat aplikasi web. Meskipun sebenarnya tidak perlu menggunakan framework untuk membuat situs web, situs web yang dinamis membutuhkan interaksi dengan database, jadi menggunakan web framework membuat prosesnya lebih mudah. Ada banyak contoh framework web yang populer di kalangan developer. Kebanyakan dari mereka menggunakan pola MVC atau Model-View-Controller. CodeIgniter dan Laravel, dua framework web PHP yang populer, juga menggunakan konsep MVC dalam framework mereka.
Framework ini membantu mengelola basis data, mengirim dan memproses data, cookie, sesi, dan lainnya. Beberapa contoh framework backend adalah Django (Python framework), Ruby on Rails, Laravel, CodeIgniter dan lain-lain.
Backend framework atau server-side framework adalah framework yang membantu developer bekerja dengan bahasa pemrograman server-side seperti Python, Ruby, PHP, Java, dan lain sebagainya.
Front-end framework adalah kerangka kerja yang memudahkan pengembang untuk membuat kode halaman atau aplikasi yang terlihat oleh pengguna akhir. Framework jenis ini menggunakan bahasa pemrograman Javascript, HTML dan CSS untuk pengembangannya.
Beberapa contoh framework front-end (nama lainnya adalah client-side framework) adalah React JS, Vue JS, Bootstrap dan lain sebagainya.
Dari semua jenis framework yang telah disebutkan, pemilihan framework bagi website sangat penting karena akan mempengaruhi situs yang dibangun. Lalu bagaimana cara memilih framework yang tepat untuk digunakan. Berikut tips menentukan framework yang tepat.
Sebelum mulai menentukan framework yang tepat, tentu perlu menentukan tujuan pembuatan website dan apakah framework tersebut cocok untuk tujuan tersebut. Anda akan memerlukan framework untuk situasi berikut.
- Aplikasi yang digunakan berbasis pada operasi CRUD.
- Anda perlu memisahkan UI dan logika yang mendasarinya, tetapi tidak punya waktu untuk mengimplementasikan sistem yang tepat.
Selain syarat-syarat di atas, Anda juga harus memperhatikan hal-hal teknis lainnya. Mulai dari ukuran website, jenis website yang akan dibangun dan biaya yang dibutuhkan.
Sebelum menggunakan framework, kamu perlu melihat jenis lisensi apa yang didistribusikan framework tersebut. Meskipun kebanyakan framework memiliki lisensi yang gratis untuk penggunaan secara komersial. Namun, tidak semua framework memberikan izin untuk penggunaan komersial. Oleh karena itu, Anda perlu mencari tahu apakah framework dapat digunakan untuk aplikasi komersial sebelum membuat aplikasi atau situs web dengan framework yang tidak memberikan izin ini.
Keamanan sebuah framework perlu menjadi pertimbangan dalam memilih. Anda harus memastikan framework yang Anda pilih memiliki kemampuan dalam memastikan fungsi keamanan (contohnya XXS Management).