Digital Citizenship: Menguatkan Literasi dan Etika di Era Digital | Total IT

Digital Citizenship: Menguatkan Literasi dan Etika di Era Digital

By NV | 18 Desember 2024

Di era transformasi digital yang cepat, konsep digital citizenship atau kewarganegaraan digital menjadi semakin penting untuk memastikan masyarakat mampu berpartisipasi di dunia digital secara bertanggung jawab. Digital citizenship mencakup berbagai aspek seperti literasi digital, etika, keamanan, privasi, dan kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dari yang palsu (hoax). Di Indonesia, tantangan utama adalah meningkatkan literasi digital dan membangun kesadaran masyarakat untuk bersikap etis di dunia maya.

Apa Itu Citizenship Digital?

Digital citizenship adalah gagasan yang mencakup sikap, perilaku, dan etika yang harus dimiliki individu saat menggunakan teknologi digital dan berinteraksi di dunia maya. Digital citizenship mencakup lebih dari sekadar kemampuan teknologi, tetapi juga pemahaman mendalam tentang hak dan tanggung jawab, dampak sosial dari perilaku digital, dan cara bijak dan produktif menggunakan teknologi.

Konsep ini menunjukkan bahwa perilaku di dunia maya memiliki dampak nyata. Sama seperti kita dididik tentang norma sosial untuk hidup bermasyarakat di dunia nyata, kewarganegaraan digital bertujuan menciptakan ekosistem online yang lebih sehat, beradab, dan bertanggung jawab. 

Elemen penting yang menjadi fokus dalam kewarganegaraan digital meliputi:

  1. Literasi Digital: Kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi digital secara kritis.

  2. Etika Digital: Kesadaran akan norma dan nilai dalam berkomunikasi di dunia maya.

  3. Keamanan Digital: Upaya melindungi data pribadi dari ancaman siber, seperti phishing dan peretasan

Pentingnya Digital Citizenship di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Tingginya penetrasi internet ini membawa banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi, peluang ekonomi digital, dan peningkatan konektivitas sosial. Namun, di balik potensi besar tersebut, terdapat tantangan signifikan yang perlu diatasi untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab. Di balik pentingnya digital citizenship menyimpan tantangan, berikut beberapa tantangan utama dalam membangun digital citizenship di Indonesia:

  • Kurangnya Literasi Digital: Banyak masyarakat yang belum memiliki kemampuan untuk membedakan informasi kredibel dari hoaks.

  • Penyebaran Hoaks dan Perundungan Online: Indonesia menghadapi masalah besar dengan penyebaran hoaks dan perundungan online, juga dikenal sebagai cyberbullying. Survei menunjukkan bahwa sekitar 47% pengguna internet Indonesia pernah terlibat dalam perundungan internet, baik sebagai pelaku maupun korban. Selain itu, hoaks sering menyebar tanpa verifikasi melalui platform media sosial dan aplikasi pesan instan. Cyberbullying membahayakan kesehatan mental, terutama bagi anak-anak dan remaja yang lebih mudah terpengaruh oleh tekanan sosial di internet. Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak tahu atau tidak memiliki kontrol atas pentingnya berpikir kritis dan bertindak dengan tanggung jawab di dunia digital.

  • Keamanan Siber: Tingginya angka serangan siber seperti phishing dan peretasan data menunjukkan perlunya upaya lebih untuk melindungi masyarakat.

  • Etika Digital yang Buruk: Menurut survei Microsoft Digital Civility Index (DCI) 2021, Indonesia memiliki skor DCI terendah di antara negara-negara Asia-Pasifik. Indeks ini mengukur seberapa sopan dan bermoral pengguna internet saat berinteraksi di internet. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi termasuk penyebaran ujaran kebencian dan diskriminasi, komentar negatif atau menyerang di media sosial, dan kurangnya penghargaan terhadap perbedaan pendapat dalam diskusi online. Ketidaksadaran akan dampak perilaku di internet terhadap orang lain secara emosional dan sosial adalah salah satu penyebab etika digital yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa belajar etika digital sebagai bagian dari menjadi kewarganegaraan digital sangat penting.

Manfaat Digital Citizenship 

Digital Citizenship memainkan peran penting dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Beberapa keuntungan utama dari kewarganegaraan digital adalah sebagai berikut:

Menciptakan Lingkungan Digital yang Aman: Kewarganegaraan digital membantu membuat lingkungan online lebih aman bagi pengguna. Dengan memahami prinsip-prinsip keamanan digital, orang dapat melindungi data pribadi mereka, menghindari ancaman siber seperti phising atau malware, dan mengenali praktik-praktik yang tidak etis. Lingkungan digital yang aman memungkinkan pengguna berinteraksi tanpa takut akan pencurian identitas atau penipuan online, meningkatkan kepercayaan dalam aktivitas dunia maya.

Mengurangi Penyebaran Informasi Palsu: Penyebaran informasi palsu atau hoaks adalah salah satu tantangan terbesar di dunia maya. Bagian dari digital citizenship adalah literasi digital, yang mengajarkan masyarakat untuk memverifikasi sumber informasi, menyaring konten, dan hanya membagikan berita yang benar. Hal ini tidak hanya mengurangi kebingungan di masyarakat tetapi juga mencegah efek sosial negatif dari informasi palsu.

Membuka Peluang Ekonomi Digital: Ketika dunia digital sehat dan aman, ekonomi digital dapat berkembang. Lebih banyak orang dan perusahaan menjadi lebih percaya diri untuk berpartisipasi dalam perdagangan online, startup, dan kemajuan teknologi karena risiko seperti penipuan dan pelanggaran keamanan berkurang. Hal ini meningkatkan pasar, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Meningkatkan Literasi Teknologi Masyarakat: Kewarganegaraan digital juga membantu masyarakat menggunakan teknologi secara efektif. Literasi digital yang baik memungkinkan orang menggunakan perangkat digital untuk belajar, meningkatkan keterampilan, dan menemukan peluang baru. Mereka juga dididik bagaimana melindungi privasi mereka, memahami risiko dunia maya, dan menggunakan teknologi dengan cara yang bermanfaat dan produktif.

Cara Mengembangkan Digital Citizenship

  1. Edukasi Publik
    Pemerintah dan organisasi masyarakat harus menyelenggarakan program literasi digital untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya etika dan keamanan digital. Kampanye seperti cyber hygiene bisa menjadi langkah awal untuk membangun kebiasaan digital yang sehat.

  2. Penguatan Regulasi
    Perlindungan data pribadi dan penegakan hukum terhadap kejahatan siber seperti penyebaran hoax dan ujaran kebencian perlu diperkuat. UU ITE merupakan salah satu upaya pemerintah, tetapi masih membutuhkan implementasi yang lebih tegas.

  3. Kolaborasi Multi-Stakeholder
    Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan aman. Misalnya, perusahaan teknologi dapat menyediakan alat edukasi tentang privasi dan keamanan digital kepada penggunanya.

References:

  1. CloudComputing - "Apa itu digital citizenship" 

  2. Agspartseducation -  "9 Elements of Digital Citizenship"

Latest Projects