
By NV | 23 Juni 2025
Di era digital saat ini, pengguna datang dari berbagai jenis perangkat dan sistem operasi—ada yang menggunakan Android entry-level, ada pula yang memakai MacBook Pro terbaru. Maka, satu hal menjadi sangat penting: aplikasimu harus tampil dan berfungsi secara konsisten di mana pun dan kapan pun. Di sinilah cross-platform dan cross-device testing menjadi bagian penting dalam pengembangan produk digital.
Tapi, apa sebenarnya perbedaan keduanya? Mengapa penting? Dan bagaimana cara menerapkannya dengan tepat?
Apa Itu Cross-Platform Testing?
Cross-platform testing berarti menguji aplikasi di berbagai sistem operasi dan browser. Tujuannya adalah memastikan bahwa fitur dan tampilan aplikasi berfungsi sebagaimana mestinya, tidak berubah atau rusak saat dijalankan di Windows, macOS, Android, iOS, atau berbagai peramban seperti Chrome, Safari, dan Firefox.
Contoh: Fitur unggah berfungsi baik di Chrome, tetapi gagal di Safari versi lama. Ini adalah kasus klasik bug lintas platform.
Apa Itu Cross-Device Testing?
Berbeda dengan platform, cross-device testing fokus pada perbedaan fisik perangkat. Tujuannya adalah memastikan aplikasi tetap nyaman digunakan di ponsel, tablet, maupun desktop—terlepas dari ukuran layar, resolusi, bahkan performa hardware.
Contoh: Tombol yang terlalu kecil di layar iPhone SE, atau animasi berat yang membuat lambat di Android kelas menengah.
Perbedaan Utama
Mengapa Keduanya Penting?
Pengguna dapat mengakses aplikasi dari berbagai perangkat dan platform.
Bug tampilan atau fungsi yang tidak terdeteksi dapat menurunkan konversi secara signifikan.
Memperbaiki bug lebih awal jauh lebih hemat biaya dibanding perbaikan di tahap produksi.
Tips Pengujian yang Efektif
Gunakan data pengguna nyata untuk menentukan kombinasi perangkat dan platform yang perlu diuji terlebih dahulu.
Kombinasikan real device dan emulator. Emulator cocok untuk uji cepat; perangkat nyata digunakan untuk validasi performa dan kenyamanan.
Manfaatkan tools otomatisasi seperti Appium, Selenium, Cypress, BrowserStack.
Uji dengan kondisi jaringan berbeda. Simulasikan jaringan lambat seperti 3G untuk uji stabilitas.
Integrasikan ke CI/CD. Setiap commit langsung diuji secara otomatis untuk efisiensi tinggi.
Tools Rekomendasi
Framework Otomatisasi: Selenium, Appium, Cypress, Playwright
Cloud Device Labs: BrowserStack, Sauce Labs, LambdaTest
CI/CD Tools: Jenkins, GitHub Actions, GitLab CI
Referensi
BrowserStack – Cross Browser Testing Guide (https://www.browserstack.com/guide/what-is-cross-browser-testing)
LambdaTest – Cross-Platform vs Cross-Device Testing
Medium – QA Testing 101: How We Do Cross-Device Testing at Scale
UX Planet – Why Cross-Platform Consistency Matters for UX
Reddit – Real Device vs Emulator Discussions, r/QualityAssurance