By NV | 03 April 2023
Terlebih jika ternyata terdapat bug atau error pada kode tertentu, tentunya sangat merepotkan dan dapat mempengaruhi waktu tanggal rilis aplikasi sudah ditentukan sejak awal.
Dengan adanya CI/CD, diharapkan mampu meringankan beban kerja developer dengan cara mengotomatisasi proses pengembangan. Penggunaannya cenderung lebih efisien karena tidak terlalu memakan banyak waktu.
Continuous Integration atau yang biasa disebut dengan CI adalah metodologi pengembangan perangkat lunak. Dimana developer merubah atau menambahkan kode pada sebuah repositori secara regular kemudian akan menjalankan pengujian secara otomatis, cepat, dan continuous untuk menunjukan apakah ada error yang terdapat pada kode tersebut. CI dapat dilakukan dengan menggunakan perintah commit.
Sedangkan Continuous Delivery atau Continuous Deployment (CD) merupakan proses yang dilakukan setelah proses CI dilakukan dan kode berhasil terintegrasi. Proses CD mencakup area staging, testing, dan deployment kode.
Kegunaan CI/CD
Deteksi bug lebih awal
Seperti yang dikatakan sebelumnya, dengan adanya CI/CD, proses pengujian akan dilakukan secara otomatis dan dapat langsung mengetahui jika terdapat error pada kode tertentu dan dapat mengetahui lokasinya secara spesifik, sehingga lebih cepat diperbaiki.
Feedback lebih cepat
Setiap kode dalam CI/CD akan diuji secara bersamaan agar pengembangan software dapat dilakukan dengan efisien. Dengan CI tools, tanggapan atau error pun dapat diterima dengan cepat. Sehingga, developer dapat menindaklanjuti feedback secepat mungkin.
Proses Rilis Lebih Cepat
Dengan adanya otomasi pada pengujian dan deployment maka proses perilisan dapat dilakukan dengan cepat dibandingkan dengan cara manual.
Visibilitas
Sifat dari CI/CD yang transparan memudahkan developer mengontrol perubahan, sekaligus menghindari kerusakan pada perangkat lunak.
Tools CI/CD
GitLab CI/CD
GitLab CI/CD dapat digunakan dalam pengembangan perangkat lunak mulai dari awal hingga akhir. Tools ini dapat memudahkan developer dalam merencanakan kode, menguji, dan mendistribusikannya secara terus menerus hingga menghasilkan perangkat lunak yang bebas dari bug. GitLab CI/CD menyediakan fitur virtual machine, docker container, atau server lainnya.
Azure DevOps
Tools besutan microsoft ini dapat diandalkan untuk melakukan pengujian hingga deployment. Selain itu Azure DevOps dibuat untuk memudahkan pengembangan perangkat lunak yang dapat dijalankan di berbagai OS seperti Windows, MacOS, dan Linux.
Jenkins
Jenkins merupakan salah satu tools open source yang sering digunakan. Tools yang menggunakan bahasa pemrograman java ini memiliki ratusan plugin yang dapat dimanfaatkan untuk membuat, men-deploy, hingga melakukan otomatisasi dalam pengembangan perangkat lunak.